Kamis, 01 Oktober 2009

menelola kartu persediaan bahan baku

BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku ini terdiri dari 5 (Lima) sub Kompetensi Yaitu :
1. Menyiapkan pengelolaan persediaan bahan baku
2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku
3. Membukukan data bahan baku ke kartu persediaan bahan baku
4. Melakukan pencocokan fisik dengan catatan di kartu persediaan bahan baku secara periodik
5. Membuat laporan Iktisar Persediaan Bahan Baku
Setelah selesai menuntaskan Modul ini peserta diklat diharapkan mampu dan terampil dalam mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku.
Modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya yaitu Mengelola administrasi Pembelian
Transaksi Persediaan bahan baku hanya ada pada perusahaan Manufaktur (Pabrik). Pabrik memerlukan bahan baku untuk diolah menjadi produk jadi.

B. PRASYARAT.
Agar dapat mencapai tujuan akhir diatas maka peserta diklat hendaknya sudah menguasai
· Modul Mengelola Administrasi Pembelian
· Standar Operating Prosedure (SOP) untuk mengelola Persediaan Bahan Baku.
· Pengoperasian peralatan manual maupun komputer
· Etika komunikasi secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

C. Petunjuk penggunaan modul
1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh;
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini memuat kinerja yang diharapkan, kreteria keberhasilan, kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan ada “Cek Kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini. Lakukan hal ini pada awal dan akhir mempelajari modul ini untuk meyakinkan penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.
c. Diskusikan dengan sesama peserta diklat apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang diharapkan tercapai dalam modul. Bila masih ragu tanyakan pada guru/fasilitator.
d. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian, istilah-istilah penting dalam modul ini.
e. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas dan mencapai hasil belajar yang diharapkan.
f. Bila dalam memahami materi, anda mendapatkan kesulitan maka diskusikan dengan teman – teman anda atau konsultasikan dengan fasilitator.
g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya pelajari modul selanjutnya sesuai dengan yang tertuang pada peta kedudukan modul program keahlian akuntansi.
h. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi modul ini.
i. Setelah semua modul untuk mencapai suatu kompetensi telah tuntas dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.
2. Perlengkapan yang harus dipersiapkan;
a. Alat tulis terdiri dari kertas, pensil, ballpoin, penghapus dan penggaris
b. Alat hitung : kalkulator manual dan elektronik.
c. Format – format
3. Hasil Pelatihan
a. Kartu persediaan bahan baku yang telah terisi data mutasi dengan lengkap dan benar.
b. Daftar hasil perhitungan pisik dan mencocokkannya dengan kartu persediaan bahan baku secara berkala.
c. Laporan Iktisar Persediaan Bahan Baku.

D. Tujuan Akhir
Peserta diklat mampu melaksanakan pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku dalam perusahaan manufaktur sesuai dengan Standar Operating Prosedure (SOP) pengelolaan kartu persediaan bahan baku yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari :
a. Data mutasi persediaan bahan baku
b. Data persediaan bahan baku yang telah dibukukan ke kartu persediaan bahan baku.
c. Pencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan baku secara berkala.
d. Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku.



E. KOMPETENSI
KOMPETENSI : Mengelola kartu persediaan bahan baku
KODE : AK-MN-012A
DURASI PEMELAJARAN : 30 Jam @ 45 menit

LEVEL KOMPETENSI KUNCI
A
B
C
D
E
F
G
1
1
2
2
3
2
3

KONDISI KINERJA
1. Unit ini berlaku untuk pengelolaan kartu persediaan bahan baku pada perusahaan manufaktur
2. Organisasi memiliki Standard Operating Procedure (SOP) untuk pengelolaan persediaan bahan baku
3. Peralatan yang digunakan adalah peralatan kantor yang digunakan untuk kegiatan
4. Menulis, mengitung, mengarsipkan dan berbagai kegiatan clerical lainnya.

SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
1. Menyiapkan kartu penge-lolaan persediaan bahan baku
§ Menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan persediaan bahan baku
§ Menyediakan data transaksi persediaan bahan baku
§ Prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku
§ Peralatan untuk pengelolaan persediaan bahan baku
§ Dokumen penerimaan bahan baku
§ Pengelompokan persedia-an bahan baku

§ Lengkap dan teliti me-nyiapkan kartu pengelo-laan persediaan bahan baku
§ Menguraikan prosedur pengelolaan kartu perse-diaan bahan baku
§ Menyiapkan peralatan untuk pengelolaan perse-diaan bahan baku
§ Mengenali dokumen pe-nerimaan bahan baku
§ Mmbedakan bahan baku berdasarkan kelompok
§ Menyiapkan pengelolaan kartu persediaan bahan baku
2. Mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku
§ Mengidentifikasi data pembe-lian bahan baku
§ Mengidentifikasi data peneri-maan bahan baku
§ Mengidentifikasi data retur pembelian
§ Mengidentifikasi data penge-luaran persediaan bahan baku
§ Dokumen penerimaan bahan baku
§ Dokumen retur pembelian bahan baku
§ Dokumen pengeluaran bahan baku

§ Mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku secara tepat
§ Mengenali dokumen pe-nerimaan bahan baku
§ Mengenali dokumen retur pembelian bahan baku
§ Mengenali dokumen pengeluaran bahan baku

§ Mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku
3. Membukukan data perse-diaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku

§ Memverifikasi data mutasi persediaan bahan baku
§ Menghitung jumlah masing-masing persediaan bahan baku yang akan dimutasi (unit dan nominal)
§ Menginput jumlah masing-masing persediaan bahan baku yang akan dimutasi
§ Dokumen penerimaan dan pengeluaran barang supplies
§ Prosedur pencatatan mutasi bahan baku
§ Rapi dan teliti membu-kukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku
§ Mengenali dokumen pe-nerimaan dan pengeluar-an bahan baku
§ Menghitung dan men-catat mutasi bahan baku
§ Membukukan data per-sediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku
4. Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku
§ Membuat laporan persediaan bahan baku sesuai dengan format dan prosedur yang di-tetapkan dan mengirimkannya ke pihak-pihak yang terkait
§ Bentuk laporan persediaan bahan baku
§ Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku secara rapi dan cermat
§ Melengkapi format lapor-an persediaan bahan baku
§ Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku
5. Melakukan pencocokan fisik dengan kartu perse-diaan bahan secara periodik
§ Menyajikan laporan saldo per-sediaan bahan baku akhir periode
§ Menyajikan berita acara hasil perhitungan fisik persediaan bahan baku
§ Mencocokkan saldo persedia-an bahan baku memuat lapor-an dengan berita acara hasil perhi-tungan phisik bahan baku
§ Menelusuri dan membuat laporannya selisih persediaan bahan baku (kurang/lebih)
§ Prosedur penghitungan fisik persediaan
§ Jujur dan teliti melaku-kan perhitungan fisik persediaan bahan baku secara periodik
§ Menghitung fisik perse-diaan bahan baku
§ Menghitung selisih per-hitungan
§ Melakukan perhitungan fisik persediaan bahan baku secara periodik


CEK KEMAMPUAN
Berikan tanda cek ( Ö ) apabila peserta dklat telah menguasai beberapa sub kompetensi berikut ini.
No
Sub Kompetensi
Ya
Tidak
1
Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan bahan baku?


2
Dapatkah anda mengidentifikasikan data mutasi persediaan bahan baku?


3
Dapatkan anda membukukan data persediaan bahan baku?


4
Dapatkah anda mencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan baku?


5
Dapatkah anda membuat Laporan ikhtisar persediaan bahan baku?



BAB II
PEMELAJARAN
Rencana Pemelajaran.
Kompetensi : Mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengelolaan bahan baku
2. Mengidentifikasi data mutasi bahan baku
3. Membukukan data persediaan bahan baku?
4. Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku
5. Melakukan pencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan baku.
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Pencapaian
Alasan
Perubahan
Tanda
Tangan Guru
1.Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Persediaan bahan baku





2.Mengidentifikasi data mutasi bahan baku





3.Membukukan data bahan baku ke kartu persediaan bahan baku





4.Membuat Ikhtisar Laporan persediaan bahan baku





5.Membuat pencocokan antara penghitungan phisik dengan kartu persediaan bahan baku









Kegiatan Belajar 1
Menyiapkan Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku.
Tujuan kegiatan pemelajaran 1
(1) peserta diklat mampu menjelaskan prosedur pengelolaan persediaan bahan baku
(2) Peserta diklat mampu menyiapkan peralatan untuk pengelolaan persediaan bahan baku
(3) Peserta mampu mengenali dokumen laporan penerimaan bahan baku
(4) Peserta mampu membedakan bahan baku berdasarkan kelompok

Uraian materi 1
Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku;
Metode pencatatan persediaan : Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) ( dibahas dalam modul ini) dan metode persediaan fisik (Physical inventory Method).

1.1 Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku.
Prosedur pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku ini terdiri dari :
1) Prosedur pencatatan harga hokok persediaan yang dibeli.
2) Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
3) Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
4) Prosedur pengembalian barang gudang

1) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Yang Dibeli
Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem pembelian, dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.



Dokumen :
Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang di beli adalah: LPB (Laporan Penerimaan Barang), SOP (Surat Order Pembelian, Faktur dari pemasok dan Bukti Kas Keluar
Prosedur :
Laporan penerimaan barang yang diterima oleh Bagian Gudang dari Bagian Penerimaan Barang digunakan sebagai dasar pencatatan tambahan kuantitas barang barang dari pembelian ke dalam kartu gudang.
Laporan Penerimaan barang dari Bagian Penerimaan Barang dilampiri SOP dari Bagian Pembelian dan Faktur dari Pemasok melalui bagian pembelian, merupakan dasar Bagian Hutang untuk membuat BKK atau Voucher.
BKK atau Voucher diterima oleh Bagian Persediaan dari bagian Hutang digunakan untuk mencatat tambahan persediaan di kartu persediaan bahan baku.
Bagian Jurnal mencatat bertambahnya persediaan Bahan Baku dan Hutang Dagang akibat pembelian bahan baku secara kredit berdasarkan Dokumen Laporan Penerimaan Barang yang telah berisi harga satuan dan total harga dari bagian kartu persediaan bahan.
Jurnal :
Persediaan Bahan Baku ..............Rpxxxx
Hutang dagang/Kas................. Rpxxxx

2) Prosedur pencatatan Harga Pokok Persediaan Yang Dikembalikan kepada pemasok.
Ada kalanya persediaan yang telah dibeli dari pemasok dikembalikan karena suatu alasan, misalnya tidak sesuai dengan surat order pembelian.. Jika hal ini terjadi maka transaksi retur pembelian akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan yaitu mengurangi kuantitas persediaan dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian Gudang dan mengurangi kuantitas dan harga pokok persediaan yang dicatat oleh bagian Kartu persediaan dalam kartu persediaan yang bersangkutan. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk retur pembelian.
Dokumen:
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok adalah Laporan Pengiriman Barang, Memo Debit, Memo kredit yang di terbitkan oleh pemasok, . Laporan Pengeluaran Barang Gudang digunakan oleh Bagian Gudang untuk mengeluarkan barang yang akan dikirim ke pemasok dari gudang dan mencatat dalam kartu gudang. Memo Debit yang diterima dari bagian Pembelian digunakan oleh Bagian Kartu Persediaan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok ke dalam kartu persediaan bahan baku.
Prosedur:
Bagian Gudang mencatat berkurangnya persediaan karena transaksi retur pembelian berdasarkan dokumen Memo Debit yang diterima dari bagian pembelian. Memo debit ini dicatat oleh bagian Gudang dalam kartu Gudang dan mengeluarkan barang sesuai dengan Memo Debit kepada Bagian Pengiriman.
Bagian Hutang Mencatat berkurangnya Hutang sebagai akibat dari retur pembelian dengan cara mengarsipkan memo debit ( yang dilampiri dengan laporan pengiriman barang) di dalam bukti kas keluar yang belum dibayar.
Bagian kartu persediaan mencatat berkurangnya persediaan akibat retur pembelian di dalam kartu persediaan berdasarkan Memo Debit yang dilampiri Laporan Pengeluaran barang
Bagian jurnal mencatat berkurangnya hutang dagang dan persediaan bahan baku berdasarkan memo Debit yang telah diisi harga pokok persatuan dan harga pokok total oleh bagian kartu persediaan.

Jurnal :
Hutang Dagang Rp xxxxx
Persediaan Bahan Baku Rp xxxxx
3) Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Perusahan Manufaktur pada ummnya menyelenggarakan Persediaan bahan bakunya, maka guna pengambilan bahan baku dari gudang digunakan prosedur Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan prosuksi dan kegiatan non produksi.
Dokumen
Dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah Bukti Permintaan Dan Pengeluaran Barang Gudang (BPPBG).
Prosedur
Bagian Produksi membuat BPPBG, dan diberikan kepada bagian gudang untuk menyerahkan barang sesuai dengan BPPBG. BPPBG dipergunakan oleh bagian Kartu Persediaan mencatat berkurangnya persediaan di dalam kartu persediaan dan mengisi harga pokok. Bagian Kartu Biaya menggunakan BPPBG untuk mencatat harga pokok produk dari pemakaian bahan baku ke dalam kartu Harga Pokok Produk .
Bagian Jurnal mencatat pemakaian bahan baku berdasarkan BPPBG di dalam jurnal Pemakaian Bahan Baku yang telah diisi nilai harga pokok oleh kartu persediaan.
Jurnal
Barang Dalam Proses Rp xxx
Persediaan Bahan Baku Rp xxx

4) Prosedur Pengembalian Barang Gudang
Bahan baku yang sudah diminta oleh fungsi produksi adakalanya tidak semuanya habis dikonsumsi untuk memproduksi pesanan tertentu atau dikembalikan karena suatu alasan. Jika hal itu terjadi maka bagian produksi harus mengembalikan bahan baku tersebut kepada bagian gudang. Pengembalian barang dan pengurangan biaya akibat pengembalian barang tersebut dilakukan dengan prosedur pengembalian Barang Gudang.
Dokumen :
Dokumen yang dipakai adalah Bukti Pengembalian Barang Gudang (BPBG)
Prosedur
Bagian Produksi membuat Bukti Pengembalian Barang Gudang (BPBG) dan meyerahkan barang bersamaan dengan bukti ke bagian gudang. Bagian gudang menerima barang dan memeriksa barang sesuai dengan bukti. Bagian Kartu Persediaan menggunakan bukti tersebut untuk mencatat penambahan persediaan di gudang ke dalam kartu persediaan bahan baku dan mengisi bukti dengan harga satuan. Bagian Kartu Biaya menggunakan bukti yang telah diisi harga satuan tersebut untuk mengisi harga pokok produk dari pemakaian bahan di dalam Kartu Harga Pokok Produk.
Sedangkan bagian Jurnal menggunakan dokumen tersebut untuk mencatat pengembalian bahan baku dari bagian produksi ke bagian gudang ke dalam jurnal umum.

Jurnal
Persediaan Bahan Baku Rp xxx
Barang Dalam Proses Rp xx

1.2 Peralatan untuk pengelolaan Persediaan Bahan Baku
Peralatan yang diperlukan untuk pengelolaan persediaan bahan baku antara lain :
1. Kartu Persediaan Bahan Baku.
Kartu persediaan Bahan Baku berisi informasi mengenai kuantitas, harga pokok dan mutasi dari suatu bahan baku dan dikelola oleh bagian Kartu Persediaan Bahan Baku


Contoh Kartu Persediaan Bahan Baku
Kelompok Barang :
Nama Barang :
Kode Barang :
Satuan :
Lokasi :
EOQ :
ROP :
No Rekening :

Keterangan/
No
Bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo

Tgl

Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga

Tgl
Kuan
titas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Kuanti
tas
Harga Satuan

Jumlah





















































































2. Jurnal :
Jurnal yang diperlukan adalah Jurnal Umum dan Jurnal Pemakaian Bahan Baku. Jurnal Umum dipakai untuk mencatat pengembalian bahan baku.

Contoh Jurnal Pemakaian Bahan Baku
JURNAL PEMAKAIAN BAHAN BAKU

Tanggal

No Bukti
Barang Dalam
Proses (Debet)
Persediaan Bahan
Baku (Kredit)





























3. Laporan Penerimaan Barang .
Laporan penerimaan barang ini laporan digunakan oleh bagian Penerimaan Barang untuk menerima barang dari suplier.

Contoh Laporan Penerimaan Barang
PT
.....................
Tanggal ;
No LPB : 0001

LAPORAN PENERIMAAN BARANG
No
Nama Barang
Kuantitas
Kondisi saat diterima




















Diserahkan kepada

........................
Bagian Gudang
Dibuat Oleh

.........................
Bagian Penerimaan Barang


4. Memo Debet.
Memo Debit digunakan oleh bagian pembelian untuk mengembalikan barang kepada pemasok (Retur Pembelian) karena adanya ketidak sesuaian antara barang yang diterima dengan yang dipesan.
Contoh memo Debet
PT
.....................
Tanggal ;
No LPB :
Kepada
Yth .............
MEMO DEBET
Rekening hutang kami kepada saudara telah kami debet dengan adanya pengembalian barang kepada saudara karena adanya ketidaksesuaian antara barang yang kami terima dengan barang yang dipesan menurut order pembelian kami
No Ref Saudara
No Surat Order Pengiriman :
Tanggal Surat Order Pengriman :
No Ref Kami
No Surat Order Pembelian :
Tanggal Surat Order Pembelian ;
No
urut
Nama Barang
Kuantitas
Harga Satuan
Total Harga












Hormat Kami

.........................
Bagian Pembelian

5. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Bukti ini dibuat oleh bagian poduksi untuk meminta bahan kepada bagian gudang yang digunakan untuk memproduksi suatu pesanan tertentu.
Contoh Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
PT…………
……
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Departemen
Bagian :
No Surat Order Produksi :
Tanggal:
…………..
No BPPBG : 00004
No Urut
Kode Bahan
Nama Bahan
Satuan
Jumlah Yang diminta
Jumlah Yang diserahkan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total










































Kepala Bagian
Gudang


Kepala Bagian
Produksi


6 Laporan Pengiriman Barang Gudang
Laporan Pengiriman Barang Gudang dibuat oleh Bagian Pengiriman yang digunakan untuk mengirim kembali bahan baku kepada suplier, karena transaksi retur pembelian.










Contoh Laporan Pengiriman Barang Gudang:
PT................
......................
No :
Tanggal :
Laporan Pengiriman Barang
Dikirim Kepada
Yth....................
No Faktur :
Tgl Faktur :
No SOP :
Tanggal SOP :
No Urut
Nama Barang
Kuantitas
Alasan dikembalikan














Diterima Oleh


Bagian Pengiriman

7 Bukti Pengembalian Barang Gudang
Bukti ini digunakan oleh bagian produksi untuk mengembalikan bahan kepada bagian gudang karena adanya sisa atau karena alasan lainnya.
Contoh Bukti Pengembalian Barang Gudang
PT ........
.......................
No :
Tanggal :

BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG
No Surat Order Produksi :

Tanggal :

No Urut
Kode Bahan
Nama Bahan
Satuan
Jumlah Yang dikembalikan
Alasan Pengem
balian
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total











































Kepala Bagian
Gudang



Kepala Bagian
Produksi
1.3 Dokumen Penerimaan Barang
Dokumen yang dipergunakan dalam penerimaan bahan baku antar lain :
1. Laporan Penerimaan Barang (LPB)
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan oleh fungsi penerimaan barang untuk menerima barang yang dibeli dari suplier (lihat Dokumen LPB diatas)
2. Bukti Pengembalian Barang Gudang
Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh bagian produksi untuk mengembalikan bahan baku kepada bagian gudang karena adanya sisa bahan atau karena alasan lainnya. (lihat Dokumen Laporan Pengembalian Barang Gudang di atas)

1.4 Dokumen pengeluaran barang
1. Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang
Bukti ini dibuat oleh bagian poduksi untuk meminta bahan kepada bagian gudang yang digunakan untuk memproduksi suatu pesanan tertentu
2. Laporan Pengiriman Barang Gudang
Laporan Pengiriman Barang Gudang dibuat oleh Bagian Pengiriman yang digunakan untuk mengirim kembali bahan baku kepada suplier, karena transaksi retur pembelian.

1.5 Pengelompokan Persediaan Bahan Baku
Bahan dapat dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bahan Baku.
Bahan Baku adalah bahan utama yang diperlukan dalam proses produksi. Bahan baku biasanya diperlukan dalam jumlah yang relatif banyak dan memiliki harga yang relatif besar untuk memproduksi suatu produk.
Misalnya : Kayu dalam Industri Mebel



2. Bahan Penolong.
Bahan penolong adalah bahan yang yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk yang penggunaannya dalam jumlah yang sedikit dan harganya relatif murah.
Misalnya : Politur, Amplas, Dempul dll dalam Industri Mebel

C. RANGKUMAN
Dalam menyiapkan pengelolaan kartu persediaan Bahan Baku ini, terlebih dahulu harus mengetahui prosedur pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku.
Prosedur Pengelolaan bahan baku diantaranya adalah :
1. Prosedur pencatatan harga hokok persediaan yang dibeli.
2. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
3. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
4. Prosedur pengembalian barang gudang
Peralatan yang digunakan dalam yang dipergunakan dalam prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku antara lain : Kartu Persediaan bahan baku, Laporan Penerimaan Barang, Laporan Pengembalian Barang Gudang. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Memo Debet, Laporan Pengiriman Barang.
Bahan dikelompokkan menjadi Bahan Baku Dan Bahan Penolong.

D. TUGAS 1:
Lakukan observasi ke salah satu perusahaan manufaktur di sekitar lingkungan anda.
1. Identifikasikan apakah perusahaan tersebut menyelenggarakan pengelolaan kartu persediaan bahan baku
2. Jelaskan Bagaimana Prosedur pengelolaan persediaan bahan baku di perusahaan tersebut dan bandingkan menurut uraian di atas.
3. Buatlah contoh – contoh peralatan/ Dokumen/Bukti yang digunakan dalam pengelolaan kartu persediaan bahan baku pada perusahaan tersebut dan bandingkan dengan peralatan yang telah diuraikan di atas
4. Buatlah pengelompokan bahan pada perusahaan tersebut.
5. Diskusikan dengan fasilitator mengenai hasil observasi anda


E. Formatif 1
a. Essay
Prosedur – prosedur apa saja yang ditempuh dalam pengelolaan kartu persediaan bahan baku.
Gambar prosedur tersebut dalam bentuk flow chart dan jelaskan.
Sebutkan dan buatlah peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengelolaan kartu persediaan Bahan Baku
Sebutkan penggolongan bahan pada salah satu industri dan berilah contohnya.
Sebutkan dan jelaskan dokumen-dokumen yang digunakan dalam penerimaan bahan baku

b. Pilihan Ganda
1. Perbedaan antara sistem perodikal dengan perpetual saat pembeliaan bahan baku adalah sebagai berikut:

Sistem periodikal
Sistem perpetual
A
Pembelian Rp xxx
Hutang Rp xxxx
Persediaan bahan baku Rp xxxx
Pembelian Rp xxxx
B
Persediaan bahan baku Rp xxx Hutang Rpxxx
Pembelian Rp xxxxx
Hutang Rp xxxxx
C
Pembelian Rp xxxxx
Hutang Rp xxxxx
Persediaan bahan baku Rp xxxx
Hutang Rp xxxx
D
Pembelian Rp xxxxx
Persediaan bahan baku Rp xxx
Pembelian Rp xxxx
Hutang Rp xxxxx
E
Persediaan bahan baku Rp xxxx
Pembelian Rp xxxx
Persediaan bahan baku Rp xxxx
Hutang Rp xxxx

2. Saat pemakaian bahan baku untuk proses produksi jurnalnya adalah:
A
Persediaan Bahan Baku Rp xxxxx
Hutang Rp xxxxx
B
Hutang Rpxxxxxx
Persediaan bahan baku Rp xxxxxx
C
Barang Dalam Proses Rp xxxxx
Hutang Rp xxxxx
D
Pemakaian bahan baku Rp xxxxx
Persediaan bahan baku Rp xxxxx
E
Barang Dalam proses Rp xxxx
Persediaan bahan baku Rp xxxx

3. Saat pengembalian bahan baku yang tidak habis digunakan untuk proses produksi menggunakan dokumen
A
Bukti Pengembalian Barang Gudang
B
Laporan Penerimaan barang
C
Nota Debet
D
Nota Kredit
E
Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang

4. Jurnal saat retur pembelian bahan baku ke pemasok adalah :
A
Retur Pembelian Rp xxx
Persediaan Bahan Baku Rp xxxx
B
Persediaan bahan baku Rp xxx
Hutang Rpxxx
C
Retur Pembelian Rp xxxxx
Hutang Rp xxxxx
D
Hutang Dagang Rp xxxxx
Persediaan bahan baku Rp xxx
E
Persediaan bahan baku Rp xxxx
Retur Pembelian Rp xxxx







Kegiatan Belajar 2.
Mengidentifikasi Data Mutasi Persediaan Bahan Baku
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2
Peserta diklat mampu mengelompokkan jenis-jenis data mutasi pengelolaan persediaan Bahan Baku

b. Uraian Materi 2.
Transaksi yang mempengaruhi mutasi persediaan bahan baku adalah sebagai berikut :
1. Menambah persediaan
*. Pembelian Bahan Baku.
Dokumen yang digunakan adalah Laporan Penerimaan Barang, Faktur Pembelian, Bukti Memorial atau Bukti Kas Keluar
* Pengembalian Barang Gudang
Dokumen yang digunakan adalah Bukti Pengembalian Barang Gudang, Bukti memorial.
2. Mengurangi Persediaan
* Pemakaian Bahan .
Dokumen yang digunakan adalah Bukti Permintaan dan Pengeluaran barang gudang , Bukti Memorial
* Retur Pembelian
Dokumen yang digunakan adalah Laporan Pengiriman Barang, Memo Debit, Bukti memorial.
Sebagai ilustrasi perhatikan transaksi-transaksi sebagai berikut :
Transaksi PT Bayu Kresna selama bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut :
- 3 Januari 2007dibeli dari Toko Sepakat secara kredit 100 batang besi batangan @ 5 meter dengan diameter 1cm seharga Rp. 13.000/ batang
- 5 Januari 2007 Dikembalikan kepada toko sepakat karena ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan yaitu 15 batang besi
- 7 Januari 2007 diambil dari gudang untuk memproduksi suatu pesanan sebanyak 25 Batang
- 25 Januari 2007 dikembalikan kepada bagian gudang karena adanya bahan yang tidak habis terpakai sebanyak 2 batang besi.

Dokumen yang dipakai
PT
Bayu Kresna
Tanggal 3 Januari 2007
No LPB : 0001

LAPORAN PENERIMAAN BARANG
No
Nama Barang
Kuantitas
Kondisi saat diterima
1
Besi batang 5 meter dengan Diameter 1 cm
100
Baik












Diserahkan kepada

........................
Bagian Gudang
Dibuat Oleh

.........................
Bagian Penerimaan Barang

TOKO sepakat
Jl By Pas Pesiapan
Tabanan


No : 1037
Tanggal : 3 Jan 07
Termin : 2/10 n/30

FAKTUR

Kepada :
PT Bayu Kresna




No
Jenis Barang
Kuantitas Dipesan
Kuantitas dikirim
Harga
Jumlah
1
Besi Batang 5mt 1cm
100
100
Rp 13.000,-
Rp 1.300.000,-









Total
Rp 1.300.000,-
Terbilang : Satu juta tiga ratus ribu rupiah






Diterima Oleh

Kepala Pemasaran












(…………………….)

(Magdalena)


PT BAYU KRESNA
No : 0001
Tanggal :5 JANUARI 2007
Laporan Pengiriman Barang
Dikirim Kepada
Yth Toko Sepakat
No Faktur :1037
Tgl Faktur : 3 Jan 07
No SOP : 0001
Tanggal SOP : 25 Desember 2006
No Urut
Nama Barang
Kuantitas
Alasan dikembalikan

1
Besi batang 5 meter, 1cm
15
Kualitas jelek










Diterima Oleh


Bagian Pengiriman

PT
Bayu Kresna
Tanggal ; 5 Januari 2007
No LPB : 0001
Kepada
Yth Toko Sepakat
MEMO DEBET
Rekening hutang kami kepada saudara telah kami debet dengan adanya pengembalian barang kepada saudara karena adanya ketidaksesuaian antara barang yang kami terima dengan barang yang dipesan menurut order pembelian kami

No Ref Saudara
No Surat Order Pengiriman :
Tgl Surat Order Pengriman :
No Ref Kami
No Surat Order Pembelian : 00012
Tgl Surat Order Pembelian ; 1 Januari 2007
No
urut
Nama Barang
Kuantitas
Harga Satuan
Total Harga
1
Besi batang 5 mt, 1cm
15 bt
13.000,-
195.000

















Hormat Kami


.........................
Bagian Pembelian





PT BAYU KRESNA

BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Departemen :
1 Pemotongan
Bagian :
Produksi
No Surat Order Produksi : 0001
Tanggal:
7 JAN 2007
No BPPBG : 00004
No Urut
Kode Bahan
Nama Bahan
Satuan
Jumlah Yang diminta
Jumlah Yang diserahkan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total
1
BT510
Besi batangan 5mtr, 1cm
batang
25
25
13.000,-
325.000,-



























Kepala Bagian
Gudang



Kepala Bagian
Produksi

PT BAYU KRESNA
No : 0001
Tanggal : 25 Januari 2007

BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG
No Surat Order Produksi : 0001

Tanggal : 1 Januari 2007

No Urut
Kode Bahan
Nama Bahan
Satuan
Jumlah Yang dikembalikan
Alasan Pengem
balian
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total
1
BT510
Besi Batang
batang
2
Kelebihan
13.000,-
26.000,-



































Kepala Bagian
Gudang



Kepala Bagian
Produksi



Dari Dokumen transaksi diatas dapat dibuat jurnal umum sebagai berikut :
PT Bayu Kresna
Jurnal Umum
Tgl
Perkiraan dan Keterangan
Ref
Debet
(Rp)
Kredit
(Rp)
2007
Jan 3



Jan 5



Jan 7



Jan 25


Persediaan bahan Baku
Hutang Dagang
(Mencatat Pembelian Bahan )

Hutang Dagang
Persediaan Bahan baku
(Mencatat Retur Bahan )

Barang Dalam Proses
Persediaan Bahan Baku
(Mencatat Pemakaian Bahan )

Persediaan Bahan Baku
Barang Dalam Proses
(Mencatat Pengembalian Bahan )



1.300.000,-
-


195.000,-
-


325.000,-
-


26.000,-
-

-
1.300.000,-


-
195.000,-


-
325.000,-


-
26.000,-





Jumlah


1.846.000,-

1.846.000,-












C. Rangkuman :
Transaksi Pembelian bahan baku dan Pengembalian bahan gudang mempengaruhi bertambahnya persediaan bahan, sedangkan Retur Pembelian dan Pemakaian Bahan mempengaruhi berkurangnya persediaan bahan.

D. Tugas 2.
Lakukan Observasi ke salah satu perusahaan manufaktur di sekitar lingkungan anda.
1. Identifikasikan transaksi apa saja yang mempengaruhi mutasi persediaan.
2. Dapatkan dokumen yang mempengaruhi mutasi persediaan pada perusahaan tersebut, dan bandingkan dengan dokumen mutasi persediaan yang telah dipelajari.
3. Identifikasikan bagaimana pencatatan/jurnal yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dan cocokkan dengan uraian diatas.
4. Apabila terjadi perbedaan, diskusikan dengan peserta diklat yang lain, apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut.
5. Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan fasilitator.

E. Test formatif 2.
PT Bayu Kresna adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kerajinan besi (Iron Handycraft manufacture).
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Februari 2007.
· 4 Feb 2007 dibeli besi lembar 1mm 1.2 mt x 1.9 mt,sebanyak 200 lembar @ seharga Rp 25.000,- ditoko Logam Sari secara kredit.
· 5 Feb 2007 dikembalikan kepada toko Logam sari 10 lbr besi karena kualitas jelek.
· 6 Feb 2007 Pemakaian Bahan sebanyak 75 lember besi lempeng untuk memproduksi suatu pesanan tertentu.
· 29 februari 2007 dikembalikan bahan sebanyak 5 lembar ke bagian gudang karena kelebihan permintaan bahan.

Dari transaksi-transaksi diatas :
1. Buatlah Dokumen Transaksi yang diperlukan.
2. Catatlah transaksi tersebut daam jurnal umum






Kegiatan Belajar 3.
Membukukan Data Mutasi Persediaan Bahan Baku Ke Kartu Persediaan Bahan Baku.
a. Tujuan Kegiatan belajar 3
Peserta diklat mampu membukukan data persediaan bahan baku ke dalam kartu persediaan bahan Baku.
b. Uraian Materi 3.
Ada 2 metode pencatatan persediaan bahan yaitu :
1. Metode persediaan Fisik (phisical Inventory Method)
Dalam metode persediaan fisik hanya tambahan persediaan dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurngnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Untuk mengetajui berapa harga pokok persediaan yang dipakai harus dilakukan dengan perhitungan pisik sisa persedaan yang mash ada di gudang pada akhir periode akuntansi.
Harga Pokok persediaan awal suatu periode ditambah dengan harga pokok persediaan yang dibeli selama periode itu dikurangi dengan harga pokok persediaan akhir periode itu, merupakan harga pokok yang dipakai selama periode akuntansi yang bersangkutan. Metode persediaan fisik cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan dalam perusahaan yang harga harga pokok produknya dikumpulkan dengn metode Harga Pokok Proses.
1. Dalam sistem akuntansi persediaan secara manual diselenggarakan dua catatan dibagian gudang. Dibagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap tiap jenis bahan yang disimpan di gudang. Kartu gudang tidak berisi data harga pokok. Kartu gudang ini berfungsi sebagai alat kontrol catatan dan merupakan rincian rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar.
2. Metode Mutasi Persediaan (Perpetual Inventory Method)
Dalam metode mutasi persediaan setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan dicatat dalam kartu persediaan. Metode mutasi persediaan cocok digunakan dalam penentuan baya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produknya dikumpul dengan metode harga pokok pesanan.
Dalam menghitung harga pokok persediaan metode mutasi persediaan maupun metode persediaan fisik ada beberapa perhitungan harga pokok sebagai berikut:
1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP) atau Fisrt in first Out (FIFO)
2. Metode Masuk terakhir keluar pertama (MTKP) atau Last in First out (LIFO)
3. Metode Rata- Rata Tertimbang (Average Inventory Method)


Contoh :
PT Bayu Kresna menyelenggarakan pengelolaan Kartu persediaan Bahan Baku selama bulan Januari 2007 terdapat mutasi persediaan sebagai berikut:persediaan awal besi batang sebanyak 20 @ Rp. 14.000,00.
- 3 Januari 2007 dipesan dari Toko Sepakat secara kredit 100 batang besi batangan @ 5 meter dengan diameter 1cm seharga Rp. 13.000/ batang, diterima dengan LPB no 1
- 5 Januari 2007 Dikembalikan kepada toko sepakat karena ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan yaitu 15 batang besi, Laporan Pengiriman Barang no 01
- 7 Januari 2007 diambil dari gudang untuk memproduksi suatu pesanan sebanyak 45 Batang dengan BPPBG no 01.
- 12 Januari 2007 dipesan kembali dari toko sepakat sebanyak 15 besi batang dari toko sepakat diterima dengan LPB 002 sebanyak 15 batang seharga 14.500/ bt
- 20 Januari 2007 Pemakaian bahan untuk proses produksi dengan mengunakan BPPBG no 02 sebanyak 55 batang
- 25 Januari 2007 dikembalikan kepada bagian gudang karena adanya bahan yang tidak habis terpakai sebanyak 2 batang besi, dari pengambilan bahan BPPBG 01. Bukti Pengembalian Barang Gudang (BPBG) no 0001

Diminta Buatlah mutasi Kartu persediaan bahan baku dengan metode MPKP, MTKP, dan rata-rata bergerak.

















METODE MPKP











Kelompok Barang : Bahan
Lokasi :
Nama Barang : Besi batang
EOQ :
Kode Barang :
ROP :
Satuan : Batang
No Rekening :
No Bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Saldo awal
01-Jan







20
14.000,00
280.000,00













LPB 01
03-Jan
100
13.000,00
1.300.000,00



-
20
14.000,00
280.000,00








-
100
13.000,00
1.300.000,00












1.580.000,00













LPiB 01
05-Jan
- 15
13.000,00
- 195.000,00




20
14.000,00
280.000,00








-
85
13.000,00
1.105.000,00












1.385.000,00








-



BPPBG 01




07-Jan
20
14.000,00
80.000,00









25
13.000,00
25.000,00
60
13.000,00
780.000,00








-



LPB 02
12-Jan
15
14.500,00
217.500,00



-
60
1 3.000,00
780.000,00




-



-
15
14.500,00
217.500,00












997.500,00




-







BPPBG 02



-
15-Jan
55
13.000,00
15.000,00
5
13.000,00
65.000,00




-



-
15
14.500,00
217.500,00












282.500,00




-







BPBG 01




25-Jan
-2
14.500,010
- 29.000,00
5
13.000,00
65.000,00




-



-
17
14.500,00
246.500,00





-



-


311.500,00



METODE MTKP

Kelompok Barang : Bahan
Lokasi :
Nama Barang : Besi batang
EOQ :
Kode Barang :
ROP :
Satuan : Batang
No Rekening :
Keterangan/ No bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Saldo awal
01-Jan







20
14.000,00
280.000,00












LPB 01
03-Jan
100
13.000,00
1.300.000,00



-
20
14.000,00
280.000,00








-
100
13.000,00
1.300.000,00











1.580.000,00












LPiB 01
05-Jan
- 15
13.000,00
- 195.000,00




20
14.000,00
280.000,00








-
85
13.000,00
1.105.000,00











1.385.000,00








-



BPPBG 01




07-Jan
45
13.000,00
585.000,00
20
14.000,00
280.000,00








-
40
13.000,00
520.000,00











800.000,00





















20
14.000,00
280.000,00
LPB 02
12-Jan
15
14.500,00
217.500,00



-
40
13.000,00
520.000,00




-



-
15
14.500,00
217.500,00











1.017.500,00












BPPBG 02



-
15-Jan
15
14.500,00
17.500,00
20
14.000,00
280.000,00






40
13.000,00
520.000,00


-
BPBG 01




25-Jan
-2
13.000,00
- 26.000,00
20
14.000,00
280.000,00




-



-
2
13.000,00
26.000,00




-



-


306.000,00


METODE RATA-RATA BERGERAK









Kelompok Barang : Bahan
Lokasi :
Nama Barang : Besi batang
EOQ :
Kode Barang :
ROP :
Satuan : Batang
No Rekening :
Keterangan/ No bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Saldo awal
01-Jan







20
14.000,00
280.000,00












LPB 01
03-Jan
100
13.000,00
1.300.000,00



-
120
13.166,67
1.580.000,00












LPiB 01
05-Jan
- 15
13.166,67
- 197.500,05




105
13.166,67
1.382.500,35








-



BPPBG 01




07-Jan
45
13.166,67
592.500,15
60
13.166,67
790.000,20








-


-
LPB 02
12-Jan
15
14.500,00
217.500,00



-
75
13.433,34
1.007.500,20




-



-


-
BPPBG 02



-
15-Jan
55
13.433,34
738.833,70
20
13.433,34
268.666,80











-
BPBG 01




25-Jan
2
13.000,00
- 26.000,00
22
13.393,95
294.666,80








-


-




-



-


294.666,80

c. Rangkuman
Metode pencatatan persediaan ada 2 yaitu metode mutasi persediaan dan metode fisk persediaan. Baik Metode mutasi persediaan maupun metode fisik dalam perhitungan/Penilaian harga pokoknya dapat dipakai metode FIFO/MPKP, LIFO/MTKP, Rata- rata bergerak /Moving Average
Berdasarkan dokumen penerimaan dan pengeluaran bahan baku ini akan mengakibatkan bertambahnya atau berkurangnya persediaan bahan baku.

d. Tugas. 3
1. Lakukan Observasi ke salah satu perusahaan manufaktur di sekitar anda, untuk mengidentifikasikan apakah perusahaan tersebut melakukan proses pencatatan pengelolaan persediaan bahan baku seperti apa yang telah dibahas dimuka.
2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan transaksi pengelolaan persediaan bahan baku.
3. Apakah observasi yang dilakukan menunjukkan kesesuaian antara pencatatatan pengelolaan kartu persediaan dengan apa yang telah diuraikan di atas.
4. Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan, diskusikan bersama teman apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut.
5. Konfirmaskan hasil tersebut dengan guru/Fasilitator.

e. Tes Formatif 3
PT Bayu Kresna Silver adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang kerajinan perak. Metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO. Berikut ini adalah saldo awal persediaan bahan pada tanggal 1 Februari 2007.


No
Kode bahan
Kode Perkiraan
Nama Bahan
Satuan
Kuantitas
Harga /unit
Total Harga
1
SG001
133101
Silver Granule
Gram
4.500
3.500
15.750.000
2
CR01
133102
Silver Casting Ring
buah
75
15.000
1.125.000
3
CB01
133103
Silver Casting Bracellet
buah
80
20.000
1.600.000
4
Ox01
133201
Oxid
botol
8
5.000
40.000

Transaksi persediaan selama bulan Februari 2007 adalah sebagai berikut :
1 Feb 2007Diterima bahan dari UC silver, Sebagai Berikut Faktur Terlampir
1. Silver Casting Ring 25 buah @Rp 16.000
2. Silver Casting Bracellet 20 bh @ Rp 24.000
8 Feb 2007. Dipakai bahan untuk memproduksi pesanan. Kode Produksi Behfeb-01 sebagai berikut
1. Silver Granule 2.500 Gr
2. Casting ring 50 Bh
3. Casting Bracelet 60 bh
4. Oxid 3 Botol.
15 Feb 2007 2007 Diterima barang dari Bali Biru Silver, Sebagai Berikut Faktur Terlampir
1. Silver Casting Ring 50 buah @Rp 19.000
2. Silver Casting Bracellet 45 bh @ Rp 25.000
3. Silver Granule 1000 Gr @ 3.750/Gram
17 Feb 2007 Dikembalikan Kepada Bali Biru karena ada barang yang rusak.
1. Silver Casting Ring 5 bh
2. Silver Casting Bracellet 3 bh




23 Feb 2007. Dipakai bahan untuk memproduksi pesanan. Kode Produksi Behfeb-01 sebagai berikut
1. Silver Granule 1.500 Gr
2. Casting ring 50 Bh
3. Casting Bracelet 60 bh
4. Oxid 3 Botol
28 Feb 07 Dikembalikan kepada Gudang karena sisa produksi (tidak terpakai) Silver Granule 450 gr.
Buatlah Kartu persediaan dimana metode pencatatan menggunakan metode :
1. Metode FIFO
2. Metode LIFO
3. Metode Moving Average

f. Tes Sub Sumatif I
1. Bagaimana pengaruh inflasi dan deplasi terhadap Biaya Bahan Baku bila perusahaan menggunakan metode MPKP/FIFO?
2. Bagaimana Pengaruh Inflasi dan Deplasi terhadap neraca dan rugi laba jika perusahaan menerapkan metode MPKP/FIFO dan metode MTKP/LIFO
3. Dari ketiga metode penilaian persediaan bahan baku, manakah menurut anda dapat mewakili harga pokok persediaan?

g. Kunci Jawaban


Kegiatan Belajar 4.
MEMBUAT LAPORAN IKHTISAR PERSEDIAAN BAHAN BAKU.
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 4.
Peserta diklat mampu untuk membuat laporan ikhitisar persediaan bahan baku.
b. Uraian Materi.
Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku adalah merupakan daftar ringkasan semua persediaan bahan baku pada akhir periode tertentu. Laporan Iktisar persediaan bahan baku disusun oleh bagian kartu persediaan.
Adapun contoh Laporan Ikhtisar Persediaan Bahan Baku seperti gambar berikut :

PT Bayu Kresna
Laporan iktisar Persediaan bahan baku
Per ...............
Kelompok :.....................
Lokasi :......................
No
No Perkiraan
Kode Barang
Nama Barang
Unit
Kuantitas
Harga/unit
Total Harga
Keterangan














































Suatu perusahaan manufakture yang pengolahan data akuntansinya dilakukan secara computerize, pembuatan laporan iktisar persediaan bahan baku akan tercetak lebih mudah, dan telah terprogram.
Berikut adalah contoh laporan iktisar persediaan dari program MyoB.







PT SAMUDRA BIRU
Jl. Raya Sesetan 140 Denpasar

Items List [Summary]








Item #
Item Name
Supplier
Units On Hand
Total Value
Average Cost
Current Price
SS-N06
AQL Delta

2
Rp 5.100.000,00
Rp2.550.000,00
Rp0,00
Ss-N08
Scuba Diving Tk. Lanjut

0
Rp 0,00
Rp0,00
Rp0,00
SS-N08
AQL- Turtle

3
Rp 7.971.000,00
Rp 2.657.000,00
Rp0,00
SS-N17
AQL TYphon

3
Rp 8.880.000,00
Rp 2.960.000,00
Rp0,00









Grand Total:


















Contoh :
PT Bayu Kresna adalah perusahaan manufakture yang memproduksi kerajinan besi (Iron Handycraft). Pada 31 Januari 2006, data persediaan bahannya adalah sebagai berikut:
1. Besi Batang 10 meter, 1cm, 15 batang @ Rp 13.000,-
2. Besi Batang 10 Meter, 0,5 cm, 20 batang @ Rp 9.000,-
3. Besi Lembar 1.99x2.10, 3mm, 14 Lembar @ Rp 25.000,-
4. Besi Lembar 1.99 x 2.10, 1mm, 10 Lembar @ Rp 17.500,-
5. Cat Natural kaleng 1kg, 5 kl @ 12.000
6. Cat Hitam Kaleng 1kg, 3 Kaleng @ 10.000
7. Amplas 310, 25 lembar @ Rp 1.500,-
8. Karbit bungkus, 25 bungkus @ Rp 10.000.



Dari Data Tersebut buatlah Laporan Iktisar Persediaan Bahan
PT Bayu Kresna
Laporan iktisar Persediaan bahan baku
Per 31 Januari 2006
Kelompok Bahan Baku
Lokasi : Gudang A
No
No Perkiraan
Kode Barang
Nama Barang
Satuan
Kuantitas
Harga/unit
Total Harga
Keterangan
1
131..
BT1010
Besi Batang
batang
15
Rp 13.000,-
195.000
10 meter, 1cm,
2
131..
BT1005
Besi Batang
batang
20
Rp.9.000,-
180.000
10 meter, 0.5cm
3
131..
BL003
Besi Lembar
Lembar
14
Rp 25.000,-
350.000
1.99x2.10, 3mm
4
131..
BL001
Besi Lembar
Lembar
10
Rp 17.500
175.000
1.99x2.10, 1mm

PT Bayu Kresna
Laporan ikhtisar Persediaan bahan baku
Per 31 Januari 2006
Kelompok Bahan Penolong
Lokasi : Gudang A
No
No Perkiraan
Kode Barang
Nama Barang
Satuan
Kuantitas
Harga/unit
Total Harga
Keterangan
1
131..
CN01
Cat Natural
Kaleng
5
12.000
60.000

2
131..
CH01
Cat Hitam
Kaleng
3
10.000
30.000

3
131..
Am310
Amplas
Lembar
25
1.500
37.500


4
131..
Kr01
Karbit
Bungkus
25
10.000
250.000


c. Rangkuman.
Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku adalah merupakan daftar ringkasan semua persediaan bahan baku pada periode tertentu. Laporan Iktisar persediaan bahan baku disusun oleh bagian kartu persediaan.

d. Tugas 4.
1. Lakukan Observasi kesalah satu perusahaan manufakture di sekitar lingkungan anda, Identifikasikan apakah perusahaan yang anda observasi tersebut membuat Laporan Iktisar Persediaan Bahan Baku?
2. Dapatkan Bukti belajar yang berkaitan dengan laporan ikhtisar persediaan bahan baku!
3. Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pembuatan laporan ikhtisar persediaan Bahan Baku yang diselenggarakan oleh perusahaan tersebut dengan uraian diatas.
4. Apabila terdapat perbedaan proses pembuatan laporan Ikhtisar persediaan bahan baku, maka diskusikan bersama teman anda apa penyebab perbedaan tersebut?
5. Konfirmasikan Hasil diskusi tersebut dengan Fasilitator/ Guru?

e. Tes Formatif 4
PT Bagus Ganteng adalah perusahaan kerajinan perak, data persediaan akhir Maret 2005 adalah sebagai berikut:
1. Perak granule 925, 1500 gram @ 4500
2. Perak Casting Ring, 200 buah @ 50.000
3. Perak Casting Bracellet, 50 bh @ 45.000
4. Perak Casting Neclace, 45 bh @ 30.000
5. Permata Amatis 2krt, 25 bh @ 15.000
6. Oxid botol 15ml, 25 btl @ 12.000
7. Kain Amplas 3 Lbr @ 5.000

Dari data tersebut buatlah laporan ikhtisar persediaan bahan baku PT Bagus Ganteng Per 31 Maret 2005, dimana nomor perkiraan dan kode anda buat sendiri.

f. Kunci Jawaban
e. Kegiatan Belajar 5.
MELAKUKAN PENCOCOKAN PHISIK DENGAN KARTU PERSEDIAAN BAHAN SECARA PERIODIK.
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 5
Peserta diklat mampu untuk melakukan pencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodik.
b. Uraian Materi 5
Dalam pengelolaan kartu persediaan bahan baku dimana sistem pencatatannya menggunakan metode perpetual, dibagian kartu persediaan disenggarakan catatan akuntansi berupa kartu persediaan (Inventory Ledger) yang digunakan untuk mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di bagian Gudang. Bagian kartu persediaan bertanggung jawab atas terselenggaranya catatan akuntansi yang dapat diandalkan (reliable) mengenai persediaan yang di simpan di bagian gudang, sedangkan bagian gudang bertanggung jawab atas penyimpanan fisik persediaan di gudang.
Karena Kondisi barang yang kemungkinan mengalami kerusakan dalam penimpanan atau karena kemungkinan mengalami pencurian terhadap barang yang disimpan di gudang, maka secara periodik catatan persediaan yang diselenggarakan di bagian kartu Persediaan harus dicocokkan dengan persediaan secara fisik di gudang.
Sistem penghitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh perusahan untuk menghitung secara fisik persediaaan yang disimpan di gudang, yang hasilnya digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan, dan pertangungjawaban bagian Kartu persediaan mengenai keandalan catatan persediaan yang disenggarakannya, serta untuk melakukan penyesuaian (adjusment) terhadap catatan persediaan di bagian Kartu persediaan.
Dokumen :
Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas dan membukukan hasil penghitungan fisik persediaan adalah:
1. Kartu Penghitungan fisik ( Inventory Tag)
2. Daftar Hasil Penghitungan fisik (Inventory Summary sheet)
3. Bukti memorial.

Kartu Penghitungan fisik (Inventory Tag)
Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil penghitungan fisik persediaan. Dalam Penghitungan fisik persediaan , setiap jenis persediaan dihitung dua kali secara independen oleh penghitung (Counter) dan Pengecek (checker).
Kartu perhitungan fisik dibagi menjadi 3 bagian yang tiap bagian yang dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan cara merobek pada waktu pelaksanaan perhitungan secara fisik dilakukan.
Bagian ke 3 dipergunakan oleh penghitung pertama.
Bagian ke 2 dipakai untuk mencatat hasil perhitungan penghitung ke dua (Pengecek).
Bagian ke 1 digunakan memberi tanda jenis persediaan yang telah dihitung dengan cara menggantungkan bagian kartu tersebut pada tempat penyimpanan barang bersangkutan. Data yang direkam dalam bagian ke -2 kartu penghitunan fisik dicatat ke dalam Daftar Hasil Perhitungan fisik setelah data dalam bagian ke 2 diperiksa kecocokannya dengan data yang dicatat dalam bagian ke 3 kartu tersebut. Lihat Gambar 5.1
Daftar Hasil Penghitungan Fisik ( Inventory Summary Sheet).
Dokumen ini digunakan untuk meringkas data yang telah direkam dalam bagian 2 kartu penghitung fisik. Data yang disalin dari bagian ke 2 kartu penghitung fisik ke dalam Daftar ini adalah : Nomor kartu penghitungan fisik, nomor kode persediaan, nama persediaan, kunatitas dan satuan. Dokumen ini diisi dengan harga pokok per satuan dan harga pokok total tiap jenis persediaan oleh bagian kartu persediaan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Daftar Hasil penghitungan fisik persediaan yang telah selesai diproses kemudian ditandatangani oleh ketua Panitia penghitungan fisil dan diotorisasi oleh Direktur Utama. Daftar ini kemudian digunakan untuk meminta pertanggungjawaban dari bagian gudang mengenai pelaksanaan Fungsi penyimpanan barang gudang dan pertanggungjawaban dari bagian Kartu persediaan mengenai keandalan penyelenggaraan catatan akuntansi persediaan.
Berdasarkan informasi yang dicantumkan dalam kolom harga pokok total pada daftar hasil penghitungan fisik dilakukan Adjusment terhadap data kuantitas dan saldo harga pokok yang dicatat dalam kartu persediaan yang bersangkutan.
Lihat contoh daftar hasil penghitungan fisik pada gambar 5.2



O

No. 4965
Telah dihitung


No. 4965
Perhitungan kedua

No Kode Persediaan










Nama Persediaan :...................
Lokasi :...................
Jumlah

Satuan

Penghitung
.........................
Tanggal
..........................

No. 4965
Perhitungan Pertama
Jumlah

Satuan

Penghitung
........................

Tanggal
............................

Gb. 5.1 Kartu Penghitungan fisik (Inventory Tag)
Halaman :.......................

DAFTAR HASIL PENGHITUNGAN FISIK

Periode penghitungan fisik :
Dikalikan Oleh :
Disalin dari kartu Penghitungan fisik oleh :
Dijumlahkan Oleh :
Diisi Harga pokok Satuan Oleh :
Diperiksa Oleh :
No KPF
No Kode Persediaan
Nama Barang
Kuantitas
Satuan
Harga Pokok Satuan
Harga Pokok Total















































































Direktur Utama


Ketua Panitia Penghitungan fisik

Gb. 5.2 Daftar Hasil Penghitungan Fisik.

Bukti Memorial.
Dokumen ini merupakan dokumen sumber yang digunakan untuk membukukan adjusment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik ke dalam Jurnal Umum. Data yang digunakan sebagai dasar pembuatan Bukti Memorial ini adalah Selisih Jumlah kolom Harga pokok total dalam Daftar Hasil penghitungan fisik dengan saldo harga pokok persediaan yang bersangkutan menurut Kartu Persediaan.





No BM : 00004
Tanggal :

BUKTI MEMORIAL


Keterangan : ………………………..………………………………………..
……….…………………………………………………………
………………….…………………………………….…………

No Perk
Debet
Kredit
Disetujui oleh
Dibukukan oleh
Dibuat Oleh























(………….)
(……….….)
(…...…….)

Gambar 5.3. Bukti Memorial

Catatan Akuntansi
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem Penghitungan fisik persediaan adalah :
1. Kartu persediaan
2. Kartu Gudang
3. Jurnal Umum

Kartu Persediaan.
Catatan Akuntansi ini digunakan untuk mencatat adjusment terhadap Data Persediaan (Kuantitasdan Harga pokok Total) Yang tercantum dalam kartu persediaan oleh bagian Kartu Persediaan berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.

Kartu Gudang.
Catatan ini digunakan untuk mencatat adjusment terhadap data persediaan (kuntitas) Yang tercantum dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian Gudang. Berdasarkan hasil Penghitungan fisik persediaan.
Fungsi Yang Terkait :
Fungsi yang dibentuk untuk melaksanakan penghitungan pisik persediaan umumnya bersifat sementara, yang biasanya berbentuk panitia atau komite yang anggotanya dipilihkan dari karyawan yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi persediaan dan tidak melaksanakan fungsi Gudang. Panitia penghitungan fisik persediaan terdiri dari :
1. Pemegang Kartu penghitungan fisik
2. Penghitung.
3. Pengecek.
Dengan demikian fungsi yang terkait dalam sistem penghitungan fisik persediaan adalah:
1. Panitia penghitungan fisik
2. Fungsi Akuntansi
3. Fungsi Gudang.

Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penghitungan fisik persediaan adalah :
1. Prosedur penghitungan fisik.
2. Prosedur kompilasi.
3. Prosedur penentuan harga pokok persediaan.
4. Prosedur adjusment.

Prosedur Penghitungan fisik. Dalam Prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh penghitung dan pengecek secara indenpenden yang hasilnya dicatat dalam Kartu penghitungan fisik.

Prosedur Kompilasi. Dalam Prosedur ini pemegang kartu perhitungan fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke 3 dan bagian ke 2. kartu penghitungan fisik serta melakukan pencatatan data yang tercantum dalam bagian ke 2 Kartu Penghitungan fisik ke dalam Daftar Penghitungan fisik.

Prosedur Penentuan Harga Pokok Persediaan. Dalam prosedur ini bagian Kartu Persediaan mengisi Harga pokok per satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang bersangkutan serta mengalikan harga pokok persatuan tersebut dengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok persediaan yang dihitung.

Prosedur Adjusment. Dalam prosedur ini bagian Kartu persediaan melakukan adjusment terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan berdasarkan data hasil penghitungan fisik persediaan yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik persediaan. Dalam prosedur ini pula bagian gudang melakukan adjusment terhadap data kuantitas persediaan yang tercatat dalam kartu gudang.

c. Rangkuman.
Sistem penghitungan fisik persediaan merupakan alat untuk menguji ketelitian catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh Kartu Persediaan dengan Keandalan serta tanggung jawab fungsi Gudang dalam menyimpan barang di Gudang.
Dokumen yang digunakan adalah : Kartu Penghitungan fisik, Daftar Hasil Penghitungan Fisik, Bukti Memorial.
Catatan Akuntansi Yang digunakan dalam sistem penghitungan fisik persediaan adalah: 1, Kartu persediaan, Kartu Gudang, Jurnal Umum. Fungsi yang terkait dalam penghitungan fisik persediaan adalah :1 Panitia Penghitungan fisik persediaan, Fungsi Akuntansi, Fungsi Gudang


d. Tugas 5.
Lakukan Observasi ke salah satu perusahaan manufaktur disekitar lingkungan anda,
1. Lakukan Indentifikasi apakah perusahaan tersebut melakukan penghitungan fisik tiap Akhir Periode Akuntansi.
2. Dapatkan bukti belajar ang berkaitan dengan penghitungan fisik.
3. Buatlah Bagan yang menunjukkan kesesuaian antara prosedur penghitungan fisik yang telah diuraikan diatas dengan yang dilakukan oleh Perusahaan.
4. apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskusikan bersama dengan teman anda yang menyebabkan perbedaan tersebut!
5. Konfirmasikan hasil diskusi tersebut dengan fasilitator/Guru.

e. Tes Formatif 5.
Pilihlah satu jawaban yang benar diantara empat pilihan jawaban yang tersedia dalam setiap soal dengan cara melingkari hurup dimuka jawaban yang saudara anggap benar
1. Dokumen berikut ini digunakan dalam sisitem penghitungan fisik persediaan kecuali :
A. Kartu Penghitung Fisik
B. Bukti Memorial.
C. Daftar Hasil Perhitungan Fisik
D. Kartu Persediaan.
2. Manakah diantara dokumen berikut ini yang digunakan untuk merekam Hasil penghitungan fisik persediaan?
A. Kartu Penghitungan Fisik.
B. Bukti Memorial.
C. Daftar Hasil Penghitungan Fisik.
D. Kartu Persediaan.
3. Manakah diantara dokumen berikut ini yang merupakan dokumen sumber untuk membukukan adjusment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik persediaan?
A. Kartu Penghitungan Fisik.
B. Bukti Memorial.
C. Daftar Hasil Penghitungan Fisik.
D. Kartu Persediaan.
4. Berikut ini adalah unit yang terkait dalam sistem penghitungan fisik persediaan kecuali :
A. Bagian Kartu Persediaan
B. Bagian Penerimaan Barang.
C. Bagian Gudang.
D. Panitia Penghitungan Fisik Persediaan.
5. Berikut ini adalah jaringan prosedur yang membentuk sistem penghitungan fisik persediaan kecuali:
A. Prosedur penghitungan fisik.
B. Prosedur Kompilasi.
C. Prosedur penentuan Harga Pokok Persediaan.
D. Prosedur penerimaan Barang..

f. Lembar Kerja Siswa
Dalam sebuah perusahaan manufaktur PT BAYU KRESNA pada tangal 31 Desember 2006 bagian kartu persediaan membuat laporan Ikhtisar persediaan bahan baku sebagai berikut:





PT Bayu Kresna
Laporan iktisar Persediaan bahan baku
Per 31 Desember 2006
Kelompok Bahan Baku
Lokasi : Gudang A
No
No Perk
Kode Persediaan
Nama Barang
Satuan
Kuantitas
Harga/unit
Total Harga
(Rp)
Keterangan
1
131..
BT1010
Besi Batang
batang
15
Rp 13.000,-
195.000,00
10 meter, 1cm,
2
131..
BT1005
Besi Batang
batang
20
Rp. 9.000,-
180.000,00
10 meter, 0.5cm
3
131..
BL 003
Besi Lembar
Lembar
14
Rp 25.000,-
350.000,00
1.99x2.10, 3mm
4
131..
BL 002
Besi Lembar
Lembar
10
Rp 22.500,-
225.000,00
1.99x2.10, 2mm
5
131..
BL 001
Besi Lembar
Lembar
12
Rp 20.000,-
240.000,00
1.99x2.10, 1mm
6
131..
BL 004
Besi Lembar
Lembar
14
Rp 25.000,-
350.000,00
1.99 x2.10, 4 mm




Kemudian dari Laporan Berita Acara Penghitungan fisik Persediaan bahan baku diperoleh data sebagai berikut:
Halaman 01
PT Bayu Kresna
DAFTAR HASIL PENGHITUNGAN FISIK

Periode penghitungan fisik : Desember 2006
Dikalikan Oleh : kresna
Disalin dari kartu Penghitungan fisik oleh : Dede
Dijumlahkan Oleh : Dharmasena
Diisi Harga pokok Satuan Oleh : Bayu
Diperiksa Oleh : I Gede
No KPF
No Kode Persediaan
Nama Barang
Kuantitas
Satuan
Harga Pokok Satuan
Harga Pokok Total
4965
BT1010
Besi Batang 1cm
13
batang
Rp 13.000,-
Rp 169.000,00
4966
BT1005
Besi Batang 05cm
19
batang
Rp. 9.000,-
Rp 171.000,00
4967
BL 003
Besi Lembar 3mm
19
Lembar
Rp 25.000,-
Rp 475.000,00
4968
BL 002
Besi Lembar 2mm
15
Lembar
Rp 22.500,-
Rp 337.500,00
4969
BL 001
Besi Lembar 1mm
10
Lembar
Rp 20.000,-
Rp 200.000,00
4970
BL 004
Besi Lembar 4mm
4
Lembar
Rp 25.000,-
Rp 100.00,00




Direktur Utama


Ketua Panitia Penghitungan fisik

Setelah ditelusuri dari dokumen diketahui selisih terjadi :
1. BT1010 karena adanya barang yang rusak yang tidak dapat dipakai lagi
2. BT1005 Karena adanya pemakaian bahan yang belum dilaporkan dan dicatat oleh Bagian Kartu persediaan.
3. BL 003 selisih terjadi karena adanya penerimaan oleh bagian gudang akibat pembelian bahan baku secara kredit dan belum dicatat oleh persediaan
4. BL 002 Karena adanya pengembalian bahan oleh bagian produksi tanpa menggunakan dokumen dan belum dicatat oleh bagian persediaan
5. BL 001 selisih tidak diketahui sebab sebabnya. Kemungkinan karena pencurian. Kerugian ini diperhitungkan sebagai piutang karyawan bagian gudang sebagai sanksi atas kelalaian menjaga persediaan bahan baku.
6. BL 004 Selisih Terjadi karena perlakuan syarat penyerahan barang yaitu FOB Shipping Point, padahal barang belum sampai ke Gudang Perusahaan masih dalam perjalanan.


Maka buatlah:
1. Jurnal Penyesuaian yang diperlukan.
2. Laporan Iktisar Persediaan setelah penyesuaian.

g. Kunci Jawaban.

.





BAB III
EVALUASI

SOAL KASUS 1
PT BAYU KRESNA SILVER.
PT Bayu Kresna Silver adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang kerajinan perak. Metode penilaian persediaan menggunakan metode FIFO. Berikut ini adalah saldo awal persediaan bahan pada tanggal 1 Februari 2007.
No
Kode bahan
Kode Perkiraan
Nama Bahan
Satuan
Kuantitas
Harga /unit
Total Harga
1
SG001
133101
Silver Granule
Gram
4500
3.500
15.750.000
2
CR01
133102
Silver Casting Ring
buah
75
15.000
1.125.000
3
CB01
133103
Silver Casting Bracellet
buah
80
20.000
1.600.000
4
Ox01
133201
Oxid
botol
8
5.000
40.000

Transaksi persediaan selama bulan Februari 2007 adalah sebagai berikut :
1 Feb 2007Diterima bahan dari UC silver, Sebagai Berikut Faktur Terlampir
1. Silver Casting Ring 25 buah @Rp 16.000
2. Silver Casting Bracellet 20 bh @ Rp 24.000
3 Feb 2007. Dipakai bahan untuk memproduksi pesanan. Kode Produksi Behfeb-01 sebagai berikut
1. Silver Granule 2.500 Gr
2. Casting ring 50 Bh
3. Casting Bracelet 60 bh
4. Oxid 3 Botol.
17 Feb 2007 Dikembalikan Kepada UC Silver karena ada barang yang rusak.
1. Silver casting Ring 5 bh
2. silver casting Bracellet 3 bh
20 Feb 07 Dikembalikan kepada Gudang karena sisa produksi (tidak terpakai) Silver Granule 450 gr.

Pada tanggal 28 Februari dilaksanakan penghitungan fisik persediaan bahan .
Dari Daftar Hasil Penghitungan fisik diketahui data persediaan bahan sebagai berikut:
1. Silver Granule 6450 gr. Dari penelusuran data dan dokumen diketahui selisih terjadi karena ada penerimaan barang karena pembelian pada tanggal 28 februari 07 yang belum dicatat oleh bagian persediaan.
2. Silver Casting Ring 40 bh baik, 5 rusak dan tidak bisa dipakai lagi
3. Casting Bracellet 37 baik
4. Oxid 6 botol baik, informasi dari bagian gudang diketahui bahwa bagian produksi mengembalikan 1 botol oxid tanpa membuat Laporan pengembalian bahan.

Dari kasus diatas buatlah
1. Dokumen yang diperlukan.
2. Jurnal yang diperlukan (Dalam Bentuk Jurnal Umum)
3. Kartu Persediaan Bahan.
4. Ikhtisar persediaan bahan baku setelah penghitungan fisik.

Soal Kasus 2
CV Dolphin Art adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kerajinan besi (Iron Handicraft). Transaksi yang berkaitan dengan bahan baku bulan Oktober 2007 belum di bukukan sama sekali. Tetapi saldo Akhir persediaan bahan baku Bulan September 2007 adalah sebagai berikut:
1. Besi Batang diameter 1cm Panjang 4 Meter adalah sebanyak 15 Batang @Rp 11.500,-(Kode BT410)
2. Besi Batang diameter 0,5cm Panjang 4 meter adalah sebanyak 13 batang @Rp 8.500,- (kode BT405)
Adapun Bukti bukti transaksi bulan Oktober 2007 adalah sebagai berikut:
Toko Sepakat
Menjual bahan Bangunan, Besi dll
Jl Gajah Mada no 22 xx blok C1 Denpasar Bali

No : 1037
Tanggal : 2 Oktober 2007
Termin : 2/10 n/30

FAKTUR

Kepada : Dolphin Art
Desa Subamia Tabanan




No
Nama Barang
Kuantitas Dipesan
Kuantitas dikirim
Harga
(RP)
Jumlah
(Rp)
1
Besi Bt diam 1cm Pj 4 mt
25 bt
25 bt
12.000
300.000
2
Besi Bt diam 0,5cm pj 4mt
25 bt
25 bt
9.000
225.000



Total
525.000
Terbilang : lima ratus dua puluh lima ribu rupiah






Diterima Oleh

Penjualan






(Ketut Manis.)

(Mustopa)

Dolphin Art
Dolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id
Tanggal ; 3 Okt 2007
NoPengiriman: DA/22/10/07
Kepada
Yth Toko sepakat
MEMO DEBET
Rekening hutang kami kepada saudara telah kami debet dengan adanya pengembalian barang kepada saudara karena adanya ketidaksesuaian antara barang yang kami terima dengan barang yang dipesan menurut order pembelian kami
No Ref Saudara
No Faktur anda : 1037
Tanggal Surat Order Pengriman : 2 okt 2000
No Ref Kami
No Surat Order Pembelian : DA1101
Tanggal Surat Order Pembelian ; 29 sep 06
No
urut
Nama Barang
Kuantitas
Harga Satuan(Rp)
Total Harga
1
Besi batang 4mt 1cm
5
Rp 12.000
Rp 60.000






Hormat Kami

.........................
Bagian Pembelian

Dolphin ArtDolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Departemen
Bagian :
No Surat Order Produksi :1001
Tanggal:
5 okt 07
No BPPBG : 1008
No Urut
Code
Nama Bahan
Satuan
Jml diminta
Jml diserahkan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total
1
BT410
Besi Bt 4mt 1cm
bt
15
15


2
BT405
Besi Bt 4mt 05cm
bt
10
10


Diserahkan

Kepala Bagian Gudang
Diterima

Kepala Bagian Produksi


Dolphin ArtDolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Departemen
Bagian :
No Surat Order Produksi :1002
Tanggal:
10 Okt 07
No BPPBG : 1009
No Urut
Code
Nama Bahan
Satuan
Jml diminta
Jml diserahkan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga satuan
Total
1
BT410
Besi Bt 4mt 1cm
bt
15
15


2
BT405
Besi Bt 4mt 05cm
bt
15
15



Diterima


Kepala Bagian Gudang

Diserahkan


Kepala Bagian Produksi


Dolphin ArtDolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id

No : 0001
Tanggal : 11 Oktober 2007
BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG
No Surat Order Produksi : 1001
No BPPBG : 1008
Tanggal : 5 okt 2007


No

Code

Nama Bahan

unit

Jml dikembalikan

Alasan Dikembalikan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total
1
BT410
Besi bt 4mt 1cm
bt
3
Kelebihan bahan


2
BT 405
Besi bt 4mt 05cm
bt
2
Kelebihan bahan



Diterima


Kepala Bagian Gudang

Diserahkan


Kepala Bagian Produksi


Utama Logam
Menjual Bermacam’ besi berkualitas
Jl Imam Bonjol no 92 xx blok C1 Denpasar Bali
No : UL 10201
Tanggal : 15 Oktober 2007
Termin : 2/10 n/30

FAKTUR

Kepada :Dolphin Art
Desa Subamia Tabanan




No
Nama Barang
Kuantitas Dipesan
Kuantitas dikirim
Harga
(RP)
Jumlah
(Rp)
1
Besi Bt diam 1cm Pj 4 mt
50 bt
50 bt
11.000
550.000
2
Besi Bt diam 0,5cm pj 4mt
25bt
25 bt
8.000
200.000



Total
750.000,-
Terbilang : Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah






Diterima Oleh

Penjualan












(Ketut Manis.)

(Baim Wong)

Dolphin ArtDolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Departemen
Bagian :
No Surat Order Produksi :1003
Tanggal:
21 okt 07
No BPPBG : 1010
No Urut
Code
Nama Bahan
Satuan
Jml diminta
Jml diserahkan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total
1
BT410
Besi Bt 4mt 1cm
bt
11
11


2
BT405
Besi Bt 4mt 05cm
bt
9
9


Diserahkan

Kepala Bagian Gudang
Diterima

Kepala Bagian Produksi


Dolphin ArtDolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id

No : 0002
Tanggal : 22 Oktober 2007
BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG
No Surat Order Produksi : 1002
No BPPBG : 1009
Tanggal : 10 Okt 2007


No

Code

Nama Bahan

unit

Jml dikembalikan

Alasan Dikembalikan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga Satuan
Total
1
BT410
Besi bt 4mt 1cm
bt
5
Kelebihan bahan


2
BT 405
Besi bt 4mt 05cm
bt
3
Kelebihan bahan



Diterima


Kepala Bagian Gudang

Diserahkan


Kepala Bagian Produksi

Dolphin ArtDolphin Art
Iron Handicraft Manufacture
Desa Subamia Tabanan Bali
Telp 0361911199 Email : dolphin@indonet.id
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG GUDANG
Departemen
Bagian :
No Surat Order Produksi :1004
Tanggal:
25 Okt 07
No BPPBG : 1011
No Urut
Code
Nama Bahan
Satuan
Jml diminta
Jml diserahkan
Diisi oleh Bagian Akuntansi
Harga satuan
Total
1
BT410
Besi Bt 4mt 1cm
bt
10
10


2
BT405
Besi Bt 4mt 05cm
bt
8
8



Diterima


Kepala Bagian Gudang

Diserahkan


Kepala Bagian Produksi


Pada tanggal 31 Oktober 2007 diadakan penghitungan pisik persediaan bahan baku. Dari Berita Acara Penghitungan Pisik bahan baku diperoleh data sebagai berikut:

Berita Acara Penghitungan Pisik Bahan Baku
Per 31 Oktober 2007
No
Kode bahan
Nama Bahan
Satuan
Kuantitas
1
BT410
Besi bt 4mt 1cm
Batang
12
2
BT 405
Besi bt 4mt 05cm
Batang
8

Setelah ditelusuri, perbedaan terjadi karena:
1. Faktur dari Logam Utama no UL 10201 tertanggal 15 Oktober 2007, ternyata barang yang baru diterima untuk kode BT410 adalah sebanyak 25 batang dan BT405 adalah sebanyak 15 batang, kekurangan akan dikirim tanggal 31 Oktober 2007 oleh pemasok, tetapi pada saat penghitungan pisik barang belum sampai digudang perusahaan. (BM 001)
2. Pada tanggal 31 Oktober 2007 telah terbit BPPG 1012 untuk Order Produksi No 1004 karena kurang permintaan. Adapun barang yang diambil adalah BT410 sebanyak 5 batang dan BT405 sebanyak 5 unit. BPPBG ini belum dicatat oleh bagian akuntansi.(BM 002)
3. Ada Pengembalian Barang Gudang no tertanggal 31 Oktober 2007 yang tidak menggunakan dokumen Bukti Pengembalian Barang Gudang Dimana barang yang dikembalikan adalah BT410 sebanyak 1 batang karena ada sisa produksi untuk order 1003 (BM 003)
4. Adanya barang yang rusak dan tidak bisa dipakai kembali lagi yaitu 1 batang BT410. Untuk itu dibebankan sebagai Beban Kerusakan Persediaan bahan baku. (BM 004)
5. Adanya 1 batang BT405 hilang dan tidak diketahui penyebabnya. Dan kemungkinan karena pencurian. Atas kehilangan ini bagian Gudang Baku harus mengganti sebagai tanggungjawab atas kelalaian ini, dan akan dibayar bulan depan (Piutang Karyawan) (BM 005)
Apabila metode penilaian persediaan bahan baku menggunakan FIFO, maka catatlah transaksi tersebut diatas dalam :
1. Jurnal umum (daily transaksi dan penyesuaian dibuatkan terpisah)
2. Kartu persediaan bahan baku diisi lengkap sesuai dengan mutasinya masing masing
Kertas Kerja
................................................
...............................................
Bulan:......................................

Tgl
No Bukti
Keterangan
Ref
Debet
(Rp)
Kredit
(Rp)

















































































































































................................................
...............................................
Bulan:......................................

Tgl
No Bukti
Keterangan
Ref
Debet
(Rp)
Kredit
(Rp)
















































































































































METODE :









Kelompok Barang :
Lokasi :
Nama Barang :
EOQ :
Kode Barang :
ROP :
Satuan :
No Rekening :
Keterangan/ No bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga

















































































































































METODE :









Kelompok Barang :
Lokasi :
Nama Barang :
EOQ :
Kode Barang :
ROP :
Satuan :
No Rekening :
Keterangan/ No bukti
Penerimaan
Pengeluaran
Saldo
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Tgl
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah Harga

















































































































































BAB IV
Penutup

Setelah peserta mempelajari modul ini mulai dari awal materi sampai dengan evaluasi sehingga semua sub kompetensi dan kompetensi dipahami, maka peserta berhak mengajukan uji kompetensi untuk modul : Mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku dan meminta sertifikasinya.
Peserta diklat baru dapat melanjutkan ke modul berikutnya.
Lampiran-Lampiran.
Literature :
1. Sistem Akuntansi Mulyadi.
2. Akuntansi Biaya Mulyadi
3. Akuntansi untuk SMTA Buku 6

Tidak ada komentar: